Tinjauan Komparasi Visual Topeng Dayak: Hudoq Dan Sababuka
Abstract
Topeng merupakan penutup muka terbuat dari berbagai bahan yang menggambarkan karakter jiwa manusia, binatang, dan makhluk tertentu. Topeng sendiri dibedakan dari peran dan fungsinya. Suku Dayak di Kalimantan memiliki berbagai macam upacara adat dengan menggunakan topeng sebagai perlengkapan khususnya. Diantaranya adalah topeng Hudoq dari Kalimantan Timur dan topeng Sababuka dari Kalimantan Tengah. Kedua topeng tersebut memiliki peran dan fungsi yang berbeda sesuai dengan pelaksanaan upacara adat yang diusungnya. Topeng Hudoq digunakan pada upacara adat membuka lahan untuk bercocok tanam, sedangkan topeng Sababuka digunakan saat tarian upacara adat kematian. Hal ini penting dikaji agar diketahui bahwa perbedaan peran dan fungsi topeng dapat memengaruhi visual topeng. Teori yang digunakan adalah teori Topeng dari Endo Suanda yang menganalisa topeng dari segi visualnya. Dari hasil perbangingan visualnya, dapat diolah dengan metode perceptual mapping. Hasil dari penelitian ini berupa kesimpulan tentang elemen-elemen visual yang sesuai dengan peran dan fungsi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Backman, M. (2022). Dayak Hudoq Mask. Diakses pada tanggal 2 Desember 2022 pukul 16.20
WIB pada https://www.michaelbackmanltd.com/archived_objects/dayak-hudoq-mask/.
Billa, M. (2006). Alam Lestari dan Kearifan Budaya Dayak Kenyah. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Bingar. (2020). Hudoq, Tarian Mistis Suku Dayak Pengusir Hama. Diakses pada tanggal 2
Desember 2022 pukul 16.00 WIB dari https://bingar.id/hudoq-tarian-mistis-suku-dayak-
pengusir-hama/.
BPNB Kalbar. (2019). Topeng Sababuka. Diakses pada tanggal 2 Desember 2022 pukul 17.00
WIB pada https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkalbar/topeng-sababuka/.
Ciputra, W. (2022). Ritual Tiwah Dayak Ngaju: Asal Daerah, Pengertian, Makna, Tahapan,
dan Biaya. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2022 pukul 17.00 WIB dari https://regional.kompas.com/read/2022/03/01/140906178/ritual-tiwah-dayak-ngaju-asal-daerah-pengertian-makna-tahapan-dan-biaya?page=all
Darmadi, H. (2016). Dayak Asal-Usul dan Penyebarannya di Bumi Borneo. Sosial Horizon:
Jurnal Pendidikan Sosial, 3(2). 322-340.
Dibia, I. W., Widaryanto, F.X., & Suanda, E. (2006). Tari Komunal, Jakarta: Lembaga
Pendidikan Seni Nusantara.
Gunawan, F., Aryani, D.I., Tan, I.J. (2022). Perancangan Busana Wanita Siap Pakai dengan Inspirasi Facial Mask Pada Opera Beijing. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 4 (2), 148-162. DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v4i2.4884.
Hosensyah, N. P, Fatmawati. (2022). Bentuk dan Perkembangan Topeng pada Tarian Hudoq
Dayak Modang Kalimantan Timur. Kusa Lawa, 2(1). 85-100.
Inrevolson. (2013). Kebudayaan dan Peradaban. Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra
Islam, 13(2).
Latif, F. (2013). Tarian dan Topeng Hudoq Kalimantan Timur: Suatu Kajuan Filsafat Seni.
Humaniora, 4(1). 712-722.
Letin, R. R. (2019). Fungsi Tari Hudoq A’Ban dalam Upacara Mencaq Undat bagi Masyarakat
Suku Dayak Kenyah di Desa Gemar Baru Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Skripsi. Fakultas Seni Pertunjukan. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Yogyakarta.
Lontaan, J.U. (1975). Sejarah, hukum adat, dan adat istiadat Kalimantan-Barat. Jakarta: Bumi Restu.
Luay, F. J. (2012). Artistik dan Karakteristik Hudoq Tradisi Adat Dayak Modang dan Kilas
Balik Peristiwa Halaeng Habeung. Samarinda: Perpustakaan Daerah Kalimantan
Timur.
Martono. (1994). Topeng dalam Perkembangan Budaya, Cakrawala Pendidikan : Jurnal Ilmiah
Pendidikan, 1(XIII). 79-92.
Maunati, Y. (2004). Identitas Dayak Komodifikasi dan Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LKIS.
Mudji Sutrisno (2008), Filsafat Kebudayaan- Ihtiar Sebuah Teks. Jakarta: Hujan Kabisat.
Nuryasmi. (2021). Di Balik Topeng Hudoq, Tersibak Cerita Asal Usul Lahirnya Tari Hudoq.
Cendekia : Jurnal Ilmu Pengetahuan, 1(1). 108-121.
Pribadi, M. A. (2012). Kenali Beragam Topeng Koleksi Etnografi Museum Nasional.
Diakses pada 18 September 2022 pukul 15.00 WIB dari https://wartakota.tribunnews.com/2012/10/08/kenali-beragam-topeng-koleksi-etnografi-museum-nasional.
Saavedra, H. (2012). Topeng Sababuka. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2022 pukul 18.00
WIB dari https://budaya-indonesia.org/Topeng-Sababuka
Suanda, E. (2005). Topeng. Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara.
Soemadi, R. W. (2010). Budaya Masyarakat Dayak. Jakarta: PT. Multi Kreasi Satu Delapan.
Topeng Sababuka. (2019). Diakses pada tanggal 17 Oktober 2022 pukul 18.00 WIB dari
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkalbar/topeng-sababuka/.
Wardibudaya. (2018). Seni Topeng Kalimantan. Diakses pada tanggal 12 November 2022 pukul
00 WIB pada https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/suku-dayak-apo-kayan-di-
kalimantan-punya-topeng-etnis-disebut-hudo/.
Yanti, N. H. (2019). Makna Simbolik Topeng Tarian Hudoq pada Upacara Panen Masyarakat
Suku Dayak. Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni, 17(1). 13-26.
DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v6i2.8188
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Dewi Isma Aryani, Halefi Syifa Ramadhani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI
Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.