Makna Filosofis Pertunjukan Wayang Pada Kegiatan Nyadran Dusun Puncu Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk

Deva Okta Cahyani, Bagus Wahyu Setyawan

Abstract


Wayang merupakan sebuah budaya yang berkembang di masyarakat Jawa. Wayang sendiri di gunakan sebagai ritual atau upacara adat. Seperti yanag ada di dusun Puncu pagelaran wayang pada kegiatan nyadran memiiki makna tersendiri. Oleh karanya peneitian ini di lakukan untuk mengetahui makna filosofis dari pertunjukan wayang yang ada di dusun Puncu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni penelitian yang dimaksudkan untuk meaparkan sebuah fenomena sosial secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa alasan dari pertunjukan wayang, yakni sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan, dan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Sedangkan lakon yang di pentaskan yakni tentang turunya Dewi Sri dan lakon yang menceritakan tentang turunya wahyu. Jika tradisi tersebut di lakukan akan terjadi sebuah petaka yang bisa berupa gagal panen dan banyak hama yang tidak bisa di obati.


Keywords


makna; filosofis; wayang

References


Arafat, G. Y. (2018). Membongkar Isi Pesan dan Media dengan Content Analysis Gusti Yasser Arafat UIN Antasari Banjarmasin. Jurnal Alhadharah, 17(33), 32–48.

Ardhi, Y. P., Kulit, W., Media, S., Studi, D., Wayang, P., Dalang, K., Sudardi, K., & Semarang, P. (2010). ( Studi Pada Wayang Kulit Dalang Ki Sudardi di Desa Pringapus Semarang ).

Brilyandio, F. (2021). Orang Jawa Menjaga Keharmonisan (Tinjauan Filsafat Moral Kant dalam Upacara Tradisional Nyadran). Forum, 50(1). https://doi.org/10.35312/forum.v50i1.322

I Putu Ardiyansa. (n.d.). MAKNA FILOSOFIS ELEMEN PERTUNJUKAN WAYANG KULIT LEMAH BALI. 43–47.

Indira, D., Mulyadi, R. M., & Nasrullah, R. (2019). KOMUNITAS MASYARAKAT JAWA DI DESA WANAREJA SEBAGAI JEJAK MIGRASI MASYARAKAT JAWA KE PANGANDARAN. Sosiohumaniora, 21(1). https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v21i1.19024

Jb., M. C. (2017). SPIRITUALITAS ISLAM DALAM BUDAYA WAYANG KULIT MASYARAKAT JAWA DAN SUNDA. Jurnal Sosiologi Agama, 9(1). https://doi.org/10.14421/jsa.2015.091-03

Kurniawan, Khaerudhin. 2018. Metode Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia. Ban-dung: CV PUSTAKA SETIA

Kusuma, F. S. D. (2021). Rasionalitas Tradisi Nyadran Masa Pandemi Masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Inovatif, 7(2).

Luth, M. (1994). KEBUDAYAAN. Mulik UPT PERPUSTAKAAN IKPI PADANG.

Mahmudah, M., & Mansyur, M. A. (2021). Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Jawa Dan Madura. JKaKa:Jurnal Komunikasi Dan Konseling Islam, 1(1). https://doi.org/10.30739/jkaka.v1i1.805

Melong, J., DR. Lexy. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Nugroho, A. (2021). WAYANG SEBAGAI SARANA UPACARA RITUAL KEAGAMAAN. Prajnaparamita, 9(1). https://doi.org/10.54519/prj.v9i1.15

Prasojo, E. N., & Arifin, M. (2022). Manifestasi Transformasi Nilai-Nilai Ajaran Islam Dalam Tokoh Wayang Kulit Pandawa Lima pada Cerita Mahabharata. Jurnal Dirosah Islamiyah, 4(2). https://doi.org/10.47467/jdi.v4i2.1078

Purwanto, S. (2018). Pendidikan Nilai dalam Pagelaran Wayang Kulit. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1). https://doi.org/10.21274/taalum.2018.6.1.1-30

Riyanto, Slamet dan Aglis Andhita Hatmawan. 2020. Metode Riset Penlitian Kualitatif Peneelitian Di Bidang Manajemen, Teknik Pendidikan dan Eksperimen. Yogyakarta: Penerbit Depubli CV Budi Utam

Robi, I. K., & Hendro, D. (1990). Penyalonarangan Dalam Wayang Kulit Ramayana.

Rusdi, P. S. (2020). Nilai-Nilai Pancasila dalam Budaya Ndyadran (Ki Djayeng Rono di Dusun Doplang 1, Desa Pakis, Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang). Sosial Budaya, 17(1), 20–27.

Santoso, T. (2020). Wayang Golek Ringan Pemanfaatan Limbah sebagai Pengembangan Boneka Wayang Golek. Gelar : Jurnal Seni Budaya, 18(1). https://doi.org/10.33153/glr.v18i1.2982

Saputri, A. Y. (2019). NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERTUNJUKAN WAYANG COKEK LAKON “NDARU ING BUMI SUKOWATI.” Imaji, 17(2). https://doi.org/10.21831/imaji.v17i2.25938

Saputri, R. M., Rinenggo, A., & Suharno, S. (2021). EKSISTENSI TRADISI NYADRAN SEBAGAI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL DI TENGAH MODERNISASI. CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL (CESSJ), 3(2). https://doi.org/10.32585/cessj.v3i2.2080

Setiawan, E. (2020). Makna Nilai Filosofi Wayang Kulit Sebagai Media Dakwah. Jurnal Al-Hikmah, 18(1), 37–56. https://doi.org/10.35719/alhikmah.v18i1.21

Soniatin, Y. (2017). MAKNA DAN FUNGSI BUDAYA TRADISI NYADRAN DALAM KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DUSUN SAWEN, DESA SENDANGREJO, KECAMATAN NGIMBANG, KABUPATEN LAMONGAN. Humanis Vol. 13 No. 2, 13(2), 193–199.

Susanto, M. A. (2015). Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. ADITYA - Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa, 6(5).

Sutiyono, S., Rumiwiharsih, ., & Suharjana, B. (2018). Pemuliaan Tanaman Padi melalui Pertunjukan Wayang Kulit dalam Upacara Bersih Desa di Geneng, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(2), 263. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.267

Utami, L. H. (2020). Bersyukur dan Resiliensi Akademik Mahasiswa. Nathiqiyyah, 3(1). https://doi.org/10.46781/nathiqiyyah.v3i1.69

Wiradnyana, K. (2020). EKSISTENSI LELUHUR DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT NIAS. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 23(2). https://doi.org/10.24832/bas.v23i2.412

Zaim, M. (2014). Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural. Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural, 1–123. http://repository.unp.ac.id/id/eprint/1830




DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v6i1.6745

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Deva Okta Cahyani, Bagus Wahyu Setyawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI

Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071

View My Stats

 

Creative Commons License
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.