Makna Blangkon Yogyakarta sebagai Simbol Status pada Film Dokumenter “Iket Sirah”
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis makna Blangkon Yogyakarta sebagai simbol status pada film dokumenter Iket Sirah sehingga memberikan informasi tentang sejarah, makna dan simbol pada bagian Blangkon karena setiap bagian Blangkon mempunyai makna simbol status tersendiri. Metode yang digunakan adalah semiotika menurut Ferdinand de Saussure. Pada film dokumenter "Iket Sirah" menggunakan metode Mise-En Scene. Metode pendekatan ini menitikberatkan elemen dalam film, yang dilihat dari sisi kamera oleh penonton dan bagaimana kamera diatur sedemikian rupa. Elemen-elemen itu terdiri dari; dekorasi, pencahayaan, ruang, kostum dan akting para bintang film. Semua elemen ini menjadi satu kesatuan yang menciptakan mood cerita hingga pemaknaan visual. Hasil dari penelitian ini terdapat banyak kritik pada film tersebut, dari elemen tokoh, tokoh yang ditampilkan adalah seorang Abdi Dalem kraton Yogyakarta yang bernama KRT. H. Jatiningrat. S.H yang menjelaskan tentang Blangkon Yogyakarta, dan tokoh pengrajin Blangkon yang menjelaskan pembuatan Blangkon, tetapi tidak menjelaskan tentang makna simbol sepenuhnya tentang Blangkon Yogyakarta sebagai simbol status, serta tidak menjelaskan tentang makna simbol pada motif dan bentuk Blangkon Yogyakarta terhadap setiap golongannya.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Barnard, M. (2011). Fashion sebagai komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra
Facruddin, A. (2017). Dasar-dasar produksi televisi. Jakarta: Prenada Media
Hanna, Y. (2018). Sejarah Perjalanan Blangkon, Penutup Kepala Tradisional Jawa. Diakses 1 April 2021, https://bobo.grid.id/read/08706734/sejarah-perjalanan-blangkon-penutup-kepala-tradisional-jawa?page=all
Haryoto. (2018). Wawancara tujuan pemakaian blangkon. Yogyakarta.
Ismayani. (2017). Pesan dakwah dalam film “Aku Kau Dan Kua” (Analisis semiotika Ferdinand de Saussure). Fakultas Dakwah dan KomunikasiUniversitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Makasar.
Nurhablisyah, N., & Susanti, K. (2020). Karakter KH Agus Salim dalam film “Moonrise Over Egypt”. Jurnal Desain, 7(3), 268-280.
Rabiger, M. (2008). Directing the dokumentary, Third Edition. Singapore: Focal Press.
Tiana. A. L. (2013). Analisis makna blangkon pola Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Lampung. Lampung.
Toekio, S. (1980). Tutup kepala tradisional Jawa, jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Wibowo, H. J., Supanto., Pramono., & Moeljono. (1990). Pakaian adat tradisional daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v3i2.3934
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 khikmah susanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI
Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.