Indonesia Timur Dalam Budaya Populer: Mengurai Makna "Indonesia Timur" Di era Kontemporer
Abstract
Riset ini mengekplorasi makna Indonesia Timur di dalam budaya populer. Apa yang ditengarai dalam studi ini utamanya adalah bahwa Indonesia Timur merupakan sebuah fenemone kebudayaan yang berkembang di tengah masyarakat kontemporer. Dengan memakai metode kualitatif, studi ini menganalisa teks berupa perdebatan yang dipicu oleh produk budaya pop seperti film, beberapa program tv, musik, selebriti, hingga karya sastra. Hasil studi ini mengetengahkan tentang karakteristik pemaknaan Indonesia Timur dalam budaya populer yang didominasi oleh ciri resistensi terhadap persoalan yang selama ini dilekatkan. Konsekuensi dari sana melahirkan cara pandang atau memakai istilah Hall sebagai style (gaya) budaya populer Indonesia Timur. Gaya Indonesia Timur mempertontonkan, menampilkan perlawanan terhadap ketidakadilan. Lebih lanjut, di sini Indonesia Timur di era kontemporer bukan saja sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan dan berbagai stigma negatif yang selama ini melekat padanya, melainkan Indonesia Timur merupakan identitas budaya yang terus mempertanyakan kemapanan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adjaye, J., & Andrews, A. (1997). Language, Rhythm, and Sound Black Popular Cultures into the Twenty-first Century.
Ahluwalia, P., & Miller, T. (2022). Celebrity activism. Social Identities, 28(3), 293–295. https://doi.org/10.1080/13504630.2022.2086392
Ahmad, H., Sumarti, E., & Sriwulandari, Y. A. (2022). Cafe as a Representation of the Lifestyle of the Urban Community. Technium Social Sciences Journal, 33, 569–576. https://doi.org/10.47577/TSSJ.V33I1.6851
Aistrope, T. (2020). Popular culture, the body and world politics. European Journal of International Relations, 26(1), 163–186. https://doi.org/10.1177/1354066119851849
Anas, M., Frank, S. A. K., & Idris, U. (2020). Anana Bicara-Bicara: Selera Musik, Gaya Hidup, dan Strategi Rapper di Kota Jayapura. CENDERAWASIH: Jurnal Antropologi Papua, 1(1), 51–64. https://doi.org/10.31957/jap.v1i1.1381
Andaya, L. Y. . (1993). The world of Maluku : eastern Indonesia in the early modern period. 306.
Barker, C. (2006). Cultural studies : theory and practice. 484.
Barthes, R. (1993). Mythologies (Annette Lavers (ed.)). THE NOONDAY PRESS . https://books.google.co.id/books/about/Mythologies.html?hl=id&id=wsGDVdYoRA4C&redir_esc=y
Blust, R. (1983). More on the Position of the Languages of Eastern Indonesia on JSTOR. Oceanic Linguistics , 22(1), 1–28. https://www.jstor.org/stable/20172311
Bonnette-Bailey, L. M., & Gayles, J. I. (2023). Black Popular Culture and Social Justice: Beyond the Culture. In Black Popular Culture and Social Justice: Beyond the Culture. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003308089
Booth, A. (2004). Africa in Asia? the development challenges facing Eastern Indonesia and East Timor. Oxford Development Studies, 32(1), 19–35. https://doi.org/10.1080/1360081042000184101
Bräuchler, B., & Erb, M. (2011). Introduction Eastern Indonesia under reform: The global, the national and the local. Asian Journal of Social Science, 39(2), 111–130. https://doi.org/10.1163/156853111X565841
Christiani, L. C. (2017). Representasi Identitas Etnis Papua Dalam Serial Drama Remaja Diam-Diam Suka. Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media, 1(1), 15–30. https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/387
Dicky Senda. (2024, September 3). Kaka Boss, Ini “Timur” yang Mana Dolo? Lakoat.Kujawas. https://lakoatkujawas.blogspot.com/2024/09/beta-nonton-kaka-boss-di-hari-perdana.html
Erb, M., Mucek, A. E., & Robinson, K. (2021). Exploring a social geology approach in eastern Indonesia: What are mining territories? The Extractive Industries and Society, 8(1), 89–103. https://doi.org/10.1016/J.EXIS.2020.09.005
Fajarni, S. (2021). Budaya Populer Dan Representasi Cantik Perempuan Di Media Massa Indonesia. In Putri Wahyuni, Ade Irma, & Syamsul Arifin (Eds.), Perempuan: Perempuan Dan Media (Vol. 1, Pp. 1–439). Syiah Kuala University Press. Https://Www.Researchgate.Net/Publication/368463829_BUDAYA_POPULER_DAN_REPRESENTASI_CANTIK_PEREMPUAN_DI_MEDIA_MASSA_INDONESIA
Febriansyah. (2019). Wajah Baru Indonesia Timur di Televisi: (Analisis Semiotika Program Televisi Waktu Indonesia Timur (WIT) Net TV).
Grid.id. (2024). Arie Kriting Cs Demo Tolak RUU Pilkada, Geng Komika Sindir Pakai Lagu Agak Laen: Pejabat Mulai Melawak! Grid.Id. https://www.grid.id/read/044139370/arie-kriting-cs-demo-tolak-ruu-pilkada-geng-komika-sindir-pakai-lagu-agak-laen-pejabat-mulai-melawak?page=all
Gustyawan, T., & Yuliadi, K. (2022). Identitas Dan Kritik Dalam Stand Up Comedy. Jurnal Cerano Seni : Pengkajian Dan Penciptaan Seni Pertunjukan, 1(01), 47–57. https://doi.org/10.22437/cs.v1i01.18416
Hägerdal, H. (2015). Eastern Indonesia and the Writing of History. Archipel, 90, 75–97. https://doi.org/10.4000/ARCHIPEL.369
Hall, S. (1993). What Is This “Black” in Black Popular Culture? Social Justice, 20(1–2), 104–114. https://www.jstor.org/stable/29766735
Hall, S. (1997). Representation: Cultural representations and signifying practices. In S. Hall (Ed.), Sage Publications Inc. Open University Press. https://doi.org/10.5040/9781474206013.0012
Hall, S. (2006). Popular Culture and The State. In A. Sharma & A. Gupta (Eds.), The anthropology of the state : a reader (pp. 169-189.). Blackwell Pub. https://books.google.com/books/about/The_Anthropology_of_the_State.html?id=knyumGmLQ7YC
Harsin, J., & Hayward, M. (2013). Stuart Hall’s “Deconstructing the Popular”: Reconsiderations 30 Years Later. Communication, Culture & Critique, 6(2), 201–207. https://doi.org/10.1111/CCCR.12009
Heryanto, A. (2015a). Budaya Populer di Indonesia: Mencairnya Identitas Pasca Orde Baru. In Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ (Vol. 2, Issue 2). https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/ppkm/article/view/356
Heryanto, A. (2015b). Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia. Kpg, xvi + 350 hlm.
Jensen, K. B. (2013). A Handbook of Media and Communication Research: Qualitative and quantitative methodologies: 2nd edition. In A Handbook of Media and Communication Research: Qualitative and quantitative methodologies: 2nd edition. https://doi.org/10.4324/9780203357255
Jonathan, A. W., & Firmanto, A. D. (2021). Representasi Gender Pada Film Tilik Menurut Studi Semiotik Roland Barthes | Wijaya | Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2), 166–176. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/34666/20563
kapanlagi.com. (2016, July 15). Perjuangkan Orang Timur, Arie Kriting Melawan Stigma Lewat komedi - KapanLagi.com. Kapanlagi.Com. https://www.kapanlagi.com/intermezzone/perjuangkan-orang-timur-arie-kriting-melawan-stigma-lewat-komedi-533829.html
Klamer, M. A. F. (2002). Typical Features of Austronesian Languages in Central/Eastern Indonesia. Oceanic Linguistics, 41(2), 363–383. https://doi.org/10.1353/OL.2002.0007
Kompas.com. (2021, July 23). Arie Kriting Sebut Standup Comedy Jadi Panggungnya untuk Perjuangkan Indonesia Timur. Kompas.Com. https://www.kompas.com/hype/read/2021/07/23/170731166/arie-kriting-sebut-standup-comedy-jadi-panggungnya-untuk-perjuangkan
Kompas.com. (2023, June 30). Stand UP Arie Kriting: Kenapa Orang Timur Selalu Jadi Seksi Keamanan di Setiap Kegiatan. Kompas.Com. https://www.kompas.tv/regional/421366/stand-up-arie-kriting-kenapa-orang-timur-selalu-jadi-seksi-keamanan-di-setiap-kegiatan
Kompas.com. (2024). Perlihatkan Sisi Lain Indonesia Timur Lewat Kaka Boss, Arie Kriting: Capek Jadi Bahan Bersyukurnya Orang-orang. Kompas.Com. https://www.kompas.com/hype/read/2024/08/22/222600366/perlihatkan-sisi-lain-indonesia-timur-lewat-kaka-boss-arie-kriting--capek
Lobodally, A. (2020). MARGINALISASI MASYARAKAT INDONESIA TIMUR DALAM pekerja kreatif televisi . Karakteristik fisiknya yang berbeda dan kesenjangan informasi memberikan pemasukan bagi industri televisi . rating bagi para pekerja televisi . Terutama mengenai disparitas Indonesi. Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Dan Sekretari Tarakanita Jakarta, 5(April 2020), 222–237.
Makkelo, I. D. (2019). Penataan Kota Dan Masyarakat Perkotaan: Makassar Sebagai Ibukota Negara Indonesia Timur (Nit) 1946-1950. SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities, 2(1), 315–333. https://doi.org/10.22146/sasdayajournal.31746
Mangangantung, Y. C. A., & Nadia, Z. (2021). Analisa Visual Desain Sampul Album Rekaman Glenn Fredly: Romansa ke Masa Depan. WIDYAKALA: JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY, 8, 10. https://doi.org/10.36262/WIDYAKALA.V8I0.391
MIWF. (2011). Makassar International Writers Festival (MIWF). Makassar International Writers Festival (MIWF). https://makassarwriters.com/about/
Mutawally, A. F. (1950). NEGARA INDONESIA TIMUR : Dari Negara Federasi Hingga Integrasi dalam Republik Indonesia ( 1946-1950 ). August, 1–16.
Mutiara, D. L. (2013). Representasi Sosok Anak-Anak Pedalaman Papua Dalam Film Denias, Senandung Di Atas Awan. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, 12. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/2961
Nelson, A. (2009). The Repertoire of Black Popular Culture. Americana: The Journal of American Popular Culture (1900-Present), 8(1). https://www.americanpopularculture.com/journal/articles/spring_2009/nelson.htm
PDAT. (2021). Perjalanan karir para penyanyi dari Indonesia Timur. Tempo.
Putra, A. T., & Handoyo, P. (2016). Konstruksi Identitas Indonesia Timur Dalam Tayangan Komedi Televisi. Paradigma, 04(03), 1–6.
Rachma Ida. (2018). Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya (ketiga). Prenadamedia Group. https://books.google.co.id/books?id=sepADwAAQBAJ&printsec=copyright&hl=id#v=onepage&q&f=false
Rachmaria, L. (2020). Melacak keberadaan ideologi pada film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. ProTVF, 4(2), 270–288. https://doi.org/10.24198/PTVF.V4I2.26283
Ramendgvrl. (2024, August 29). チーム友達 | TEAM TOMODACHI (INDONESIA REMIX) 🇮🇩 - YouTube. Youtube-Ramendgvrl. https://www.youtube.com/watch?v=LeCcX0JFITw
Ramón-Torrijos, M. del M., & Gregorio-Godeo, and E. de. (2017). The Study Of Popular Culture On The Agenda Of Cultural Studies. In M. del M. Ramón-Torrijos & and E. de Gregorio-Godeo (Eds.), Making Sense of Popular Culture. Cambridge Scholars Publishing.
Remotivi. (2020). Komedi ala Indonesia Timur: Angin Segar atau Gombalan Belaka? YouTube-Remotivi. https://www.youtube.com/watch?v=VuN_L1Obci0
Richards, S. (2015). Hip Hop in Manokwari: Pleasures, Contestations and the Changing Face of Papuanness. From “Stone-Age” to “Real-Time”: Exploring Papuan Temporalities, Mobilities and Religiosities. https://doi.org/10.22459/fsart.04.2015.06
Rita, L. G. (2021). Tontonan atau Tuntunan : Kajian Fenomenologi Pasca Penobatan Ambon sebagai Kota Musik Dunia. Prosiding Pelita Bangsa, 1(2), 192–199.
Rumtini Rumtini, Tono Suwartono, Hary Sulistyo, Endang Sartika, & Desi Wijayanti Marufah. (2024). Seeing Education in Indonesia: How Movie Represents the Inequality in Eastern Indonesia. Panacea Journal of Linguistics & Literature, 2(2), 317–333. https://doi.org/10.59075/pjll.v2i2.345
Safar Banggai. (2021, January 13). Kenapa Sih Harus Ada Istilah ‘Indonesia Timur’? Mojok.Co. https://mojok.co/esai/kenapa-sih-harus-ada-istilah-indonesia-timur/
Safar Nurhan. (2024). Soal Film Kaka Boss . @safarnurhan | TikTok. https://www.tiktok.com/@safarnurhan/photo/7408747239113297158?lang=en
Sihombing, L. H. (2022). Satirical Humor As Critics of Government Through Eastern Indonesian Stand-Up Comedian. Profetik: Jurnal Komunikasi, 15(2), 243–254. https://doi.org/10.14421/pjk.v15i2.2484
Situmorang, S. (2024, May 27). Mempermasalahkan Program “Sastra Masuk Kurikulum” . Pustaka Kabanti Kendari. https://pustakakabanti.wordpress.com/2024/05/27/mempermasalahkan-program-sastra-masuk-kurikulum/
Stephens, M. (2009). What Is This Black in Black Diaspora? . Small Axe, 13(2), 26–38. https://doi.org/10.1215/02705346-2009-004
Storey, J. (2006). Cultural theory and popular culture: an introduction, Volume 2006, Part 2. 191. https://books.google.com/books/about/Cultural_Theory_and_Popular_Culture.html?hl=id&id=SRN59zg9t9AC
Tomasoei, Y. T. J. (2022). Makna Kritik Sosial Pada Puisi Karya Eko Saputra Poceratu (Analisis Semiotika Puisi Berjudul Tak Harus Sedarah Untuk Menjadi Saudara). //skripsi.undana.ac.id/index.php?p=show_detail&id=3941&keywords=
Tripp, C. (2021). Political thinking performed: popular cultures as arenas of consent and resistance. British Journal of Middle Eastern Studies, 48(1), 7–23. https://doi.org/10.1080/13530194.2021.1885856
Turner, G. (2010). Approaching celebrity studies. Celebrity Studies, 1(1), 11–20. https://doi.org/10.1080/19392390903519024
Wahyuni E, T. R. (2020). Analisis pesan perdamaian pada film “Cahaya dari Timur (Beta Maluku)”: Pendekatan semiotika Roland Barthes. Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi, 16(2), 115–124. https://doi.org/10.24821/REKAM.V16I2.4248
Walgunadi, V. V., & Rahmawati, A. (2021). Analisis Wacana Kritik Sosial Dalam Stand Up Comedy Mamat Alkatiri. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(5), 1100–1107.
Wijaya, M. (2021). The Consequences of Cultural and Ideological Representation in Film. 1.
Worsley, S. M. (2010). Audience, Agency and Identity in Black Popular Culture. In Sustainability (Switzerland) (Vol. 11, Issue 1). Taylor & Francis e-Library. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Wouden, F. A. E. (1968). Types of Social Structure in Eastern Indonesia. Springer Science. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=nviPBAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT15&dq=eastern+indonesia&ots=hrBnyjBaxD&sig=itsYC5rMqgrpXGMeK-aWcbHvF8E&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v7i2.13579
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Febriansyah Febriansyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI
Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.