Budaya Minangkabau Dalam cerpen "Si Padang" Karya Harris Effendi Thahar: Analisis Wacana Kritis

Fitri Rosalina harahap, Alemina Br. Perangin-angin

Abstract


Sastra mencerminkan nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat tempat karya itu lahir. Artikel ini menganalisis cerpen "Si Padang" karya Harris Effendi Thahar menggunakan pendekatan analisis wacana kritis (AWK) yang dikembangkan oleh Fairclough. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana bahasa dalam cerpen merepresentasikan hubungan kekuasaan, dominasi, dan identitas budaya, khususnya dalam konteks budaya Minangkabau. Metode analisis terdiri dari tiga dimensi: analisis teks, praktik diskursif, dan konteks sosiokultural. Melalui analisis teks, kami menemukan penggunaan bahasa yang menciptakan nuansa emosional dan menunjukkan ketidakadilan yang dialami tokoh utama, Mansur. Praktik diskursif menggambarkan interaksi antara pembaca dan teks, sedangkan dimensi sosiokultural mengungkap pergeseran nilai yang terjadi antara kehidupan di desa dan kota. Perspektif penulis yang netral, positif, dan negatif membentuk narasi yang kompleks, memungkinkan pembaca merenungkan isu-isu sosial yang lebih luas. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa cerpen "Si Padang" tidak hanya merepresentasikan pengalaman individu, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial yang relevan dalam konteks budaya Minangkabau dan masyarakat Indonesia secara umum.


Keywords


budaya; cerpen Si Padang; analisis wacana kritis

References


Fairclough, N. (1995). Media Discourse. London: Edward Arnold.

Fairclough, N. (2012). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Routledge.

Halliday, M. A. K. (2003). On Language and Linguistic. London: Continuum.

Renkema, J. (1993). Discourse Studies: An Introductory Textbook. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company.s

Sheyholislami, J. (2001). “Critical Discourse Analysis: A Primer”. Journal of Language and Politics, 1(1), 1-20.

Teeuw, A. (2003). Sastra dan Realitas: Suatu Pengantar. Jakarta: Pustaka Jaya.

Weiss, G., & Wodak, R. (2002). Critical Discourse Analysis: Theory and Methodolog. London: Palgrave Macmillan.

Widharyanto, H. (2000). Bahasa dan Ideologi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sobur, A. (2009). Teori dan Analisis Wacana. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tambunan, P. (2022). “Talk Show Mata Najwa “Kontroversi Mas Menteri” Menggunakan Wacana Kritis Fairclough”. Jurnal Linguistik dan Sastra, 15(2), 123-138.

Rengganis, C. (2019). “Pemberitaan Selebriti Di Media Daring Menggunakan Wacana Kritis Fairclough”. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 56-75.




DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v7i2.13384

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Fitri Rosalina harahap, Alemina Br. Perangin-angin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI

Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071

View My Stats

 

Creative Commons License
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.