Simbolisasi Budaya Dalam Patung Keramik Loro Blonyo Kasongan Yogyakarta

Arianingsih Arianingsih

Abstract


Kemajuan pengetahuan dan teknologi telah mendorong pertumbuhan dinamis dalam kebudayaan, dan terus berkembang seiring waktu. Di Yogyakarta, khususnya di masyarakat Kasongan terjadi kemajuan yang sangat signifikan pada periode tahun 1971-1972 terutama setelah seniman terkemuka Yogyakarta, Sapto Hudoyo, ikut berperan. Keberadaannya berhasil membimbing para perajin untuk mengubah dan menyentuh desain kerajinan gerabah dengan cara yang berbeda. Hasilnya, gerabah yang diproduksi tidak lagi terlihat monoton, namun memiliki nilai seni dan ekonomi yang tinggi. Perajin Kasongan tidak hanya menghasilkan keramik konvensional seperti alat-alat rumah tangga dan bahan bangunan, tetapi mereka juga mengembangkan kreasi serta karya seni lain yang lebih estetis. Mereka juga menciptakan patung-patung dari tanah liat dengan berbagai bentuk, termasuk hewan, hiasan dinding, dan figur manusia. Kini, produk-produk dekoratif dari keramik ini telah menjadi sangat terkenal di kalangan Masyarakat. Salah satu kerasi perajin kasongan yaitu dua patung pengantin dikenal dengan nama Loro Blonyo, patung ini diambil dari pasangan patung pengantin yang berasal dari Kraton Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali beragam produk kerajinan keramik Loro Blonyo yang masih eksis di kasongan Yogyakarta. Beberapa aspek yang dianalisis adalah bentuk, fungsi, dan signifikansinya bagi masyarakat dan kebudayaan, khususnya di Yogyakarta. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, serta aktivitas sosial yang terjadi di masyarakat.

Keywords


Bentuk; Loro Blonyo; Simbol, Budaya; Kasongan

References


Atisah. 1991. Dasar-Dasar Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Critianto, Efrie. 2003. “Menjual” Yogya lewat Kerajinan Gerabah Kasongan. http://www.pikiranrakyat.com.

Danim, Sudarmawan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Guntur. Drs. 2005. Keramik Kasongan Konteks Sosial dan Kultur perubahan. Wonogiri: Bina Citra Pustaka.

Gustami, SP. Dkk. 1982. Dasar-dasar Desain untuk SMIK. Jakarta: Direktor Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ponimin. 2005. “Desain Keramik Kasongan dalam Konteks Perubahan Sosio Kultural” Bahasa dan Seni 1 (1): 70-82

Soedarso, Sp. 1998. Perkembangan Desain Produk Industri Kerajinan. Yogyakarta.

Subiyantoro, Slamet. 2009. “Patung Loro Blonyo dalam Kosmologi Jawa.” Humaniora 21 (2): 162-173. https://doi.org/10.22146/jh.1327

Sulistyo, Edy Tri. 2016. “Simbolisme Patung Loro Blonyo .” Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 5 (2): 296-203. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v5i2.791

Supono. 2019. “Patung Loro Blonyo Paes Yogyakarta Subjektifitas dalam Konsep Kreatif Gunjiar.” Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain 22 (1). https://doi.org/10.24821/ars.v22i1

Sutriyanto. 2010. “Eksotisme dari Loro Blonyo.” Ornamen: Jurnal Kriya Seni ISI Surakarta 7 (1) 41-52. https://doi.org/10.33153/ornamen.v7i1.931

Umiyatsih, Hartining. 2000. Perkembangan Patung Loro Blonyo di Daerah Istimewa Yogykarta. Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY.

Wibowo, H.J. Drs. Dkk. 1987. Arti Lambang dan Fungsi Tata Rias Pengantin dalam Menanamkan Nilai-nilai Budaya Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan




DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v6i2.10891

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Arianingsih Arianingsih

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Sekretariat Pengelola:
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI

Alamat : Kampus A Unindra, Gedung 1 lantai 2.
Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530
Telp. (021) 7818718 – 78835283 Fax. (021) 29121071

View My Stats

 

Creative Commons License
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.